REFERENSI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN KEBUMEN

Home » » EXTRIM! AKSI PEMETIK SARANG BURUNG DI GOA KARANG DUWUR AYAH KEBUMEN

EXTRIM! AKSI PEMETIK SARANG BURUNG DI GOA KARANG DUWUR AYAH KEBUMEN

Written By Unknown on Monday, February 06, 2017 | 2/06/2017 07:20:00 PM

G0A SARANG BURUNG

Kebumen - Usai ombak Laut Selatan bergulung menghempas karang, seorang sikep atau pembuka jalan berlari menuruni tebing terjal. Dia menaiki batu karang di seberangnya dengan membawa seutas tali tambang sebesar kepalan tangan pria dewasa untuk diikatkan di tepi karang untuk membuat jalan bagi para pengunduh atau pemetik sarang burung walet di Desa Karang Duwur, Kecamatan Ayah, Kebumen, Jawa Tengah. Di tengah bebatuan karang terdapat sebuah goa Naga Sari atau yang lebih dikenal dengan Goa Karang Duwur tempat bersarangnya ratusan burung walet. Sarang-sarang tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi. Harganya cukup mahal dan dikonsumsi untuk kesehatan.

Goa Karang Duwur cukup sulit dijangkau. Mulut goa berada di tebing terjal berbatasan dengan laut lepas. Jika cuaca lagi tak bersahabat, ombak besar dan air pasang akan menghempas ke sekitar karang dan menutup mulut goa dengan air laut. Dengan menggunakan tali tambang yang diikatkan dengan irisan kulit bambu yang diikatkan ke dinding-dinding karang digunakan sebagai alat berpijak dan berpegangan ketika menyeberang menuju lokasi goa. Kegiatan memasang tali di dinding tebing tersebut tanpa bantuan keselamatan dengan tingkat kemiringan tebing yang mencapai 180 derajat dan risiko jatuh ke laut serta terbentur batu karang atau hilang terseret ombak.
Untuk dapat memasang semua tali-tali dan memasukkan semua bambu ke dalam gua, mereka harus memperhitungkan hempasan air laut yang akan datang. Karena ketika air laut menghempas karang, itu akan sangat menyulitkan mereka. Apalagi tanpa peralatan keselamatan. Ini cukup menyulitkan mereka, terkadang harus berpegangan kuat-kuat agar tak jatuh saat ombak menghempas. Dibutuhkan ketelitian yang tinggi, memeriksa satu persatu tali-tali yang terikat pada dinding tebing serta mengukur kekuatannya. Setelah seluruh jalur yang menghubungkan mulut goa selesai, kegiatan selanjutnya yakni memasang tangga setinggi lebih dari 20 meter didalam goa untuk mengambil sarang walet yang berada di dinding-dinding goa. Mulut goa yang hanya mempunyai lebar sekitar 5 meter dengan tinggi sekitar 9 meter ini ternyata berbeda jauh dengan apa yang ditemukan di dalam goa Karang Duwur.

Ruangan yang sangat luas terlihat ketika cahaya matahari memantul masuk ke dalam goa. Di dalam terlihat tangga yang menjulur ke atas sekitar 20 meter lebih dengan diberi pengaman bambu di kanan kirinya agar tangga tersebut tetap bisa berdiri kokoh. Dibantu lampu senter dan sebilah bambu, seorang pengunduh mulai mengambil sarang-sarang walet yang sudah tidak dihuni oleh burung-burung tersebut. Kegiatan ini biasanya paling lama dilakukan sekitar empat hari mulai dari persiapan membuat jalan hingga memanen. Nantinya ketika selesai memanen, jalan menuju mulut goa tersebut akan kembali dibongkar untuk menghindari aksi pencurian, meskipun di sekitar lokasi warga membangun pos untuk menjaga goa Karang Duwur.
Di sepanjang tepi pantai laut selatan terdapat tiga goa tempat bersarang burung-burung walet diantaranya goa Karang Bolong, goa Pasir dan goa Karang Duwur. Keberadaan walet di goa-goa tersebut sudah ada sejak awal abad ke-17. Rata-rata sarang burung walet dikelola masyarakat setempat secara turun temurun dengan mengedepankan kearifan lokal. Pemanenan dilakukan secara periodik dan sebelum dilakukan pemanenan diadakan ritual meminta keselamatan dengan memotong kerbau atau kambing.
Disunting dari "detik.com"


Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

JENIS WISATA

Total Pageviews

Popular Posts

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. DESTINASI WISATA KEBUMEN KEREN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger