TANJUNG NAGASARI
Kawasan pantai selatan Kebumen memiliki banyak
keindahan. Selain pantai yang sudah menjadi objek wisata yang dikelola Pemkab
Kebumen, seperti Pantai Petanahan, Suwuk, Karangbolong, Logending, sejumlah
tempat yang masih alami semakin populer. Sebut saja Pantai Menganti,
Karangagung, Karang Pengantin, Surumanis, hingga Pecaron yang saat ini semakin
banyak dikunjungi, utamanya para remaja yang memiliki hobi fotografi. Satu lagi
lokasi yang cukup indah berada di Kawasan karst Gombong Selatan persisnya di
Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen adalah Tanjung Nagasari. Dari
ketinggian lokasi itu dapat terlihat indahnya panorama pantai selatan yang
terhampar luas.
Dengan mata telanjang pun orang masih dapat
menyaksikan perahu-perahu yang di parkir di Pantai Manganti. Tampak pula
mercusuar yang berdiri kokoh di Tanjung Karang Bata. Dengan bantuan teropong,
detail aktivitas para nelayan di pantai berpasir putih tersebut dapat terlihat
jelas. Dari lokasi itu juga dapat terlihat sejumlah perahu nelayan yang
melintasi mencari ikan. Bagi pencinta fotografi banyak momentum yang tidak
ingin terlewatkan. Pada waktu senja, dari lokasi Tanjung Nagasari dapat
disaksikan matahari tenggelam alias sunset. Menurut warga setempat, disebut
Tanjung Nagasari, karena lokasi tersebut berada tidak jauh dari jauh Goa
Nagasari yang merupakan lokasi habitat sarang burung walet.
Pada bulan-bulan tertentu, wisawatan juga dapat
menyaksikan proses pengunduhan sarang burung yang menjadi ikon Kebumen
tersebut. Pengunduhan biasanya dilakukan sebanyak empat kali selama setahun.
Yakni pada mangsa kapitu sekitar bulan Januari, mangsa kasanga yakni bulan
Maret, mangsa karo di bulan Agustus dan mangsa kapat sekitar bulan Oktober. Namun,
tidak mudah untuk mencapai lokasi tersebut. Pamandangan indah itu harus ditebus
dengan perjuangan melalui jalan setapak sekitar tiga kilometer dari Balai Desa
Karangduwur. Jalan di perbukitan itu sulit dilalui kendaraan bermotor. Apalagi
pada musim penghujan jalan cukup licin, sehingga berbahaya bagi yang belum
terbiasa. Namun penduduk setempat tampak sudah terbiasa, seperti para penunggu
sarang burung walet, dapat dengan mudah mencapai lokasi tersebut dengan sepeda
motor.
Disunting dari "Suaramerdeka.com / LintasKebumen©2015"
0 komentar:
Post a Comment