REFERENSI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN KEBUMEN

Home » , » GOA SIMALING REDISARI, ROWOKELE, KEBUMEN. SAKSI BISU PERJUANGAN BARISAN HITAM MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA

GOA SIMALING REDISARI, ROWOKELE, KEBUMEN. SAKSI BISU PERJUANGAN BARISAN HITAM MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA

Written By Unknown on Friday, March 03, 2017 | 3/03/2017 01:50:00 PM

GOA SIMALING

Dinamakan Goa si Maling karena dahulu goa itu menjadi tempat pelarian dan persembunyian maling (pencuri) demikian menurut Eyang Abdullah Zatari, tokoh masyarakat setempat yang juga veteran kemerdekaan dari laskar Hisbullah. Setiap kali pencuri lari ke goa itu pasti tidak bisa ditemukan, entah goa itu tembusnya kemana tidak ada yang tahu.

"Goa Si Maling menyimpan sejarah keberadaan Barisan Hitam pada waktu Agresi Militer Belanda sekitar tahun 1947, Barisan Hitam membuat markas dirumah Nuryantani, penduduk desa yang tinggal didekat Goa Si Maling". Tutur Eyang Zatari. Barisan Hitam dibentuk oleh sekelompok pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan pada masa Agresi Militer Belanda, tepatnya dipesisir Laut Selatan Kebumen. Mereka bermarkas di sekitar Goa si Maling yang letaknya di Desa Redisari, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen.

Markas Barisan Hitam kemudian diserang Belanda pada 8 November 1947 pukul 3 dini hari. Belanda melakukan serangan dan menghanguskan markas Barisan Hitam hingga menewaskan 13 pejuang termasuk Nuryantani si pemilik rumah, sementara yang lainnya dapat meloloskan diri masuk ke Goa Si Maling. Masih menurut Zatari, keberadaan Barisan Hitam di Goa Si Maling jelas mudah diketahui oleh Belanda karena sebelum dijadikan markas, rumah Nuryantani menjadi tempat peristirahatan orang Belanda yang mengawasi proyek penggalian fosfat di goa-goa yang letaknya berdekatan dengan Goa Si Maling, seperti Goa Asrep, Goa Pengantin, Goa Burisrowo, Goa Sembodro, dan Goa Kalikarak.

Sekitar tahun 1934 orang Belanda mulai masuk ke daerah itu yang tujuannya untuk mencari fosfat sebagai bahan dasar pupuk, mereka membuka proyek penambangan fosfat dengan menggali goa yang telah tertutup tanah. Eyang Abdullah Zatari juga menceritakan para leluhurnya, konon orang yang pertama kali datang di daerah itu bernama Nuryangiman, pendatang dari daerah Brangkal sebelah utara Gombong, sekitar tahun 1845. Nuryangiman adalah pengikut Pangeran Diponegoro waktu berjuang melawan penjajah Belanda.
Sumber: suparjo
Share this article :

JENIS WISATA

Total Pageviews

Popular Posts

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. DESTINASI WISATA KEBUMEN KEREN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger