MAKAM SYEKH ANOM SIDAKARSA
Cagar Budaya Makam Syekh Anom Sidakarsa terletak di Ds.
Grogolbeningsari, Kec. Petanahan, Kab. Kebumen, Jawa Tengah. Brjarak kurang
lebih 12 kilometer dari Kebumen Kota, dan terletak sekitar 6 km dari Pantai
Petanahan. Makam Syekh Anom Sidakarsa sering dikunjungi oleh orang yang
berziarah baik berasal dari Kabupaten Kebumen maupun luar Kabupaten.
Berdasarkan sumber yang dipercaya oleh masyarakat Kebumen, Syekh Anom Sidakarsa
merupakan keturunan dari Raden Fatah Kerajaan Demak. Tepatnya, beliau adalah
cucu Raden Fatah. Konon, Syekh Anom sengaja datang dan menetap di Kebumen untuk
nyantri kepada Syekh Abdul Awal. Oleh karenanya, tidak heran jiaka makam Syekh
Anom berada tidak jauh dari Makam Syekh Abdul Awwal, yakni sekitar 1,5
kilometer. Meskipun berasal dari Demak, namun Syekh Anom Sidakrsa menghabiskan akhir hayata di Kebumen untuk menyebarkan agama Islam di daerah ini.
Pada area makam Syekh Anom Sidakarsa, peziarah dapat
melihat pemakaman yang terdiri dari beberapa makam termasuk makam Syekh Anom
Sidakarsa sendiri. Sebelum memasuki pintu makam, peziarah biasanya berwudhu di
tempat wudhu mushalla yang ada di depannya. Mushalla tersebut diberi nama Mushalla
Agung al-Waliyyu Syekh Anom Sdakarsa. Ukurannya tidak begitu besar, dihiasi
dengan ornamen-ornamen berupa kaligrafi dengan lafadz-lafdz al-Qur’an maupun
hadits. Memasuki serambi makaam Syekh Anom Sidakarsa, peziarah akan melihat
beberapa makam dengan posisi yang kurang teratur dan bentuk yang berbeda-beda.
Keseluruhan balai makam sudah dikeramik, dengan suasana dingin sejuk dan
tenteram akan memberikan kekhusyukan tersendiri bagi para peziarah yang berdoa
di makam Syekh Anom Sidakarsa. Beberapa dari makam yang ada di dalam area
pemakaman ini ada yang diberi nama atau tanda, tetapi ada juga yang tidak.
Menurut pengelola, semua makam yang ada didalamnya adalah keluarga dan
keturunan Syekh Anom Sidakarsa.
Sementara itu, makam Syekh Anom Sidakarsa sendiri terletak
di dalam sebuah cungkup yang ditutup kain dan kerangka besi. Dindingnya berupa
kaca dengan ornamen kaligrafi ayat al-Qur’an. Cungkup tersebut digembok oleh
pengelola untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena berdasarkan
pengalaman, konon ada orang yang dengan sengaja mencoba mencuri sesuatu di
dalam Makam tersebut untuk digunakan sebagai jimat. Saat ini, Makam Shekh Anom
Sidakarsa selain sebagai tempat Ziarah juga menjadi cagar budaya sebagai bukti
keberadaan Ulama yang giat menyebarkan syari’at Islam di masa lampau. Pemugaran
makam ini dilakukan pada tahun 1982, dan terus berlanjut dengan membangun
pendopo, mushalla, serta taman pendidikan al-Qur’an. Salah satunya adalah Bapak
Muhyidin sebagai penerus Syekh Anom yang saat ini menjadi pengelola makam Syekh
Anom Sidakarsa.
#wonderfullkebumen
0 komentar:
Post a Comment